Kata al-yatīm berasal dari tiga akar, yaitu (1) yatama - yaitimu - yutman - yatman, (2) yatima - yaitamu - yutman - yatman, dan (3) yatuma - yaitumu - yutman - yatman. Secara etimologis, arti kata-kata dasar ini adalah sesuatu yang unik dan tidak ada persamaannya. Senada dengan itu, Ibn Manzhur, dalam Lisān al-'Arab, menguraikan bahwa arti dasar dari al-yutmu adalah al-infirād (kesendirian) dan al-yatīmu adalah al-fardu (yang sendiri). Dengan demikian, ujar ar-Raghīb al-Ashfahānī dalam bukunya al-Mufradāt fī Gharīb al-Qur'ān, setiap bentuk kesendirian disebut yatīm. Masih dalam makna yang sebangun, Ahmad Warson, dalam kamus al-Munawwir, memberi pula arti lemah, letih, dan lepas, untuk kata dasar tersebut.
YAYASAN YATIM PIATU AL AKHYAR
Rekening : BANK MANDIRI KCP Jkt Kawasan Komersial Cilandak No. : 127-00-9814246-4
Menyantuni Yatim dan Du'afa
Jalan Benda Kemang Selatan Gang Masjid no. 10 Pasar Minggu Jakarta Selatan 12560 phone ( 021 ) 7801169 - 7801689
Kamis, 01 Oktober 2015
Pengaruh Orang Tua Terhadap Anak
Al-Imam
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Berapa banyak orang
yang mencelakan anaknya -belahan hatinya- di dunia dan di akhirat karena tidak
memberi perhatian dan tidak memberikan pendidikan adab kepada mereka. Orang tua
justru membantu si anak menuruti semua keinginan syahwatnya. Ia
menyangka bahwa dengan berbuat demikian berarti dia telah memuliakan si anak,
padahal sejatinya dia telah menghinakannya. Bahkan, dia beranggapan, ia telah
memberikan kasih sayang kepada anak dengan berbuat demikian. Akhirnya, ia pun
tidak bisa mengambil manfaat dari keberadaan anaknya. Si anak justru membuat
orang tua terluput mendapat bagiannya di dunia dan di akhirat. Apabila engkau
meneliti kerusakan yang terjadi pada anak, akan engkau dapati bahwa keumumannya
bersumber dari orang tua.” (Tuhfatul Maudud, hlm. 351)
Beliau rahimahullah menyatakan pula,
Langganan:
Postingan
(
Atom
)